love is painfull
|
Apakah semua
ini harus kulakukan. Aku sudah tidak tau rasanya, bahkan aku sudah tidak
bisa membedakan mana rasa bahagia dan mana rasa sakit. Dalam sekejap aku
bahagia, namun dalam sekejap aku merasa sakit. Aku bahagia melihatmu
bahagia, apa kamu bahagia melihatku seperti ini???
Apakah
tidak cukup dengan seperti ini saja kau menghukumku. Aku tau ini semua
salahku. Bahkan aku tau jika semua ini sangat menyakitkan bagimu. Kau yang
selalu tertawa dengan orang lain, aku yakin dibalik itu kamu sangat sakit
melepasku. Aku minta maaf karena saat kamu menangis aku tidak bisa bersamamu.
Bahkan aku tidak bisa mengucapkan “jangan bersedih sayang, aku tidak akan
pernah jauh darimu, kemanapun kamu pergi aku akan selalu bersamamu mulai saat ini”.
|
Aku masih ingat, saat itu
kamu bertanya untuk pertama kali padaku melalui pesan singkat “ hai, apakah
kamu sudah makan “, aku pikir itu adalah tindakan gila yang dilakukan anak sma,
aku pikir tindakan itu sangat kampungan, bagai mana mungkin seorang anak sma
menanyakan hal itu pada pesan singkatnya saat ingin mengajak bicara lawan
jenisnya.
Namun jauh sebelum itu,
aku masih ingat bahwa akulah yang pertama memberimu pesan singkat, bahkan lebih
konyol dari yang kau berikan padaku. Isinya seperti ini “ smasmu sangat keren “
bukankah itu tindakan bodoh dan kampungan yang seorang anak laki laki sma
lakukan?? Ya, aku jatuh hati padamu saat pandangan pertama aku melihatmu, saat
itu aku melihatmu bermain bola volly.
Saat pertama aku
melihatmu bertanding aku bertanya siapa gadis yang berotot itu? Waahhh dia
sangat keren pikirku. Saat itu kita kelas dua sma namun kelas kita berbeda.
Karena rasa penasaranku padamu, aku mencari tahu segala tentangmu dengan
bertanya dengan teman temanku. Ya, aku mendapat kesempatan untuk berkenalan
denganmu melalui temanku indra dan rio.
Kamu ingat indra kan, mereka
adalah temanku dari SD, dia anak kepala sekolah kita saat itu, aku dengar
perkenalanmu dengan indra terjadi dengan hal yang lucu? Ketika itu, pembagian
kelas dan kamu sekelas dengan indra dan rio, saat itu kudengar kamu meninju
lengan indra,namun dengan polosnya indra membalas tinjuanmu dengan keras. Lalu
kamu marah dan melempar korsi yang kamu duduki itu kearah indra. Hahah Namun
aku tidak mau membahas kisahku dengan indra kali ini. Namun karena aku sudah
memperkenalkan indra, aku juga harus memperkenalkan rio dalam cerita ini. Tak
banyak yang bisa kuceritakan tentang dia, karena dia pendiam, namun indra dan
rio selalu bersama layaknya sahabat karib, tentunya denganku juga.
Saat itu rasa ingin
tahuku padamu berakhir begitu saja tanpa tindak lanjut. Namun saat itu seolah
tuhan memang mentakdirkan kita untuk saling mengenal satu sama lain. Ya aku
selalu berfikir saat itu apakah memang kita itu takdir? Hahaha lucu mengingat
semua itu. Saat itu ada beberapa murid PKL dari salah satu universitas kota
yang datang kesekolah kita, aku berfikir saat itulah aku berfikir bahwa takdir
kita pertama ditentukan dari sini. Ada beberapa mahasiswa yang mengajar
disekolah kita, namun kurasa yang menjadi jembatan pertemuan kita adalah calon
guru bahasa inggris yang bernama miss sayu. Kata miss sayu aku itu pintar dalam
bahasa inggris dan aku adalah anak yang baik saat dia mengajar. Mungkin karena
memang aku bisa sedikit bahasa inggris dan aku orangnya tidak suka membuat
keributan dikelas saat belajar, tidak seperti teman temanku kebanyakan walaupun
aku mengakui bahwa aku bukanlah murid yang cukup baik karena sebenarnya aku
juga pembuat onar beberapa kali, aku bahkan sering masuk kantor guru gara gara
hal sepele.
Saat pertama aku mendapat
pesanmu itu, aku sangat terkejut dan sangat senang karena aku bisa lebih dekat
mengenalmu. Mungkin seminggu sejak saat kita kenal, kita mulai akrab dan pada
hari berikutnya aku memutuskan untuk mengajakmu jalan. Dan senangnya aku
ternyata ajakanku disambut baik oleh mu.. saat itu aku ingat bahwea aku
menyukai musik dan mempunyai sebuah band, aku tidak ingin menceritakan banda
apa itu, sudah kubilang cerita yang kutulis ini hanyalah antara kamu dan aku.
Kembali ke topik, saat itu aku mengajakmu jalan untuk pertama kali kesebuah
studio music. Karena aku juga sekalian berlatih untuk festifal yang akan
diikuti band kami. Aku berlatih dengan semangat agar tampil sehebat mungkin
nanti didepanmu, siapa sih yang tidak ingin tampil keren didepan orang yang
disukainya. Saat waktuny tiba, aku langsung kerumahmu tanpa berfikir apakah aku
tahu dimana rumahmu, ya aku hanya tau jalannya saja tanpa tahu dimana rumahmu.
Aku masih sangat ingat
bagaimana perjuanganku saat itu untuk kencan pertama kita. Saat itu aku hampir
putus asa karena tidak menemukanmu, apakah kamu tahu aku tiga kali salah arah
bahkan sudah satu jam sejak aku berangkat dari rumah tapi aku tidak juga
menemukanmu. pasti kamu bertanya kenapa aku bodoh tidak menelfonmu. Ya aku
sudah menelfonmu ribuan kali (berlebihan) tetapi yang menjadi kendala utama
adalah sinyal didaerahmu bisa kukatakan sangat buruk dan aaahhhhh aku hampir
marah dan putus asa. Aku melaju pulang sedang sepeda motor yang aku pinjam dari
temanku. Aku pulang sambil mencoba menghubungimu, aku sudah memutuskannya bahwa
aku akan membatalkan kencan denganmu. Namun takdir lagi lagi yang menjadikan
alasan bahwa saat itu kita akhirnya bertemu, tiba tiba sinyal handphond ku
terisi penuh 12 liter, haha ya aku berhasil menelponmu. Aku marah dan hampir
membatalkannya,namun kamu menyuruhku untuk kembali dan kau menunggu diluar
rumah. Betapa deg-degan hatiku saat itu. ya, karena aku adalah anak SMA yang
akan melakukan kencan permana secara profesional. Aku tidak menutup teleponku
saat itu, karena takut aku akan salah arah lagi. Aku melihatmu melambaikan
tanganmu dan aku berhasil kerumahmu saat itu dengan sangat bahagia seperti
memenangkan undian.











